Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat
Posted under Blog on : 18/01/2017 09:37:25
Sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung sebagai berikut:
- Unit Tangki Penampung (Reservoir)
- Unit Hydrant Jockey Pump
- Unit Hydrant Electric Pump
- Unit Hydrant Diesel Pump
- Unit Hydrant Instalation
- Unit Penurun Tekanan
- Unit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya
perjelas menurut pemahaman yang mampu saya cerna sebagai plumber
lapangan sebagai berikut:
- Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan dalam sistem hydran gedung bertingkat biasanya
terletak di ground atau bisa juga di basement berdampingan dengan unit
ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki
penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas
tangki penampungan relatif menyesuaikan dengan kebutuhan dari luas
gedung yang bersangkutan.
- Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air pada instalasi pipa
pada jenis wet riser system. Dan juga sebagai penggerak awal pada saat
stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan tenaga
listrik berdaya tertentu. Bisa di perjelas, fungsi dari jockey pump
adalah sebagai pompa pendorong awal ketika tekanan air dalam instalasi
pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system
fungsi utamanya adalah penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara
kerja pompa ini berdasarkan tekanan air di dalam pipa instalasi yang di
monitor oleh pressure switch.
- Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump adalah sebagai
pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah tidak mampu men-supply air
ke dalam unit instalasi pipa dan tekanan air menurun drastis. Kapasitas
pompa ini juga tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya,
electric pump di gerakkan dengan tenaga listrik dengan daya tertentu
pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan perbedaan
besaran tekanan yang di tentukan oleh pressure switch
- Hydrant Diesel Pump Unit
- Hydrant Instalation Unit
- Unit Penurun Tekanan
- Hydrant Box Unit
- 1 buah connector + stop valve ukuran 1 1/2",
- 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2",
- 1 roll hydrant hose ukuran 1 1/2" panjang minimal 30 meter,
- 1 buah Nozzle ukuran 1 1/2"
- 1 unit Break Glass Fire Alarm
- 1 unit Fire Alarm Bell
- 1 unit Emergency Phone Socket
- 1 unit Indikator Lamp
Kesemuanya itu dalam satu kesatuan unit hydrant box.
System Kerja Pompa
pada saat stop valve di hydrant box atau hydrant pilar di buka, maka akan terjadi penurunan tekanan pada keseluruhan instalasi pipa gedung. Termasuk tekanan outlet dan inlet PRV hydrant lanjut tekanan pada pipa header ruang pompa juga berkurang dan akhirnya memicu pressure switch untuk menggerakkan contactor jockey pump.
pada saat stop valve di hydrant box atau hydrant pilar di buka, maka akan terjadi penurunan tekanan pada keseluruhan instalasi pipa gedung. Termasuk tekanan outlet dan inlet PRV hydrant lanjut tekanan pada pipa header ruang pompa juga berkurang dan akhirnya memicu pressure switch untuk menggerakkan contactor jockey pump.
Pada pressure switch khusus jockey pump, biasanya di pilih jenis
pressure switch dengan deferensial. Apa itu deferensial? saya sendiri
kurang begitu tau definisi aslinya tetapi yang saya pahami hanyalah
terdapat 2 switch untuk tekanan maximum dan minimum. Tekanan maximum
artinya pompa harus OFF dan tekanan minimum artinya pompa harus ON.
pada saat tekanan air dalam pipa sudah mencapai titik minimum
pressure switch. Saklar tersebut memberi sinyal pada contactor 3 phasa
yang ada pada panel control jockey pump untuk segera menghidupkan pompa
jockey.
Misalnya:
Tekanan maximum pressure switch jockey pump di atur pada 22 bar dan
tekanan minimumnya di atur 19 bar. Maka pada saat tekanan turun ke 19
bar maka pompa akan ON. Selama tekanan belum mencapai angka 22 bar maka
pompa jockey akan terus men-suply air dari tangki reservoir menuju pipa
header dan di distribusikan ke titik di mana stop valve hydrant
box/hydrant pilar terbuka. begitu seterusnya.
Namun jika ternyata tekanan air masih terus turun di bawah 19 bar sampai
angka 17 bar (misalnya) maka pressure switch untuk electric pump akan
memberi sinyal pada contactor 3 phasa panel control untuk segera
menghidupkan pompa electric. Dan kemudian pompa elektrik akan membantu
pompa jockey mendistribusikan air ke titik-titik stop valve hydrant box
maupun hydrant pilar yang terbuka.
Pada saat ini, jumlah stop valve yang terbuka kemungkinan sudah lebih
dari 2 titik ukuran 1.5" dan 2.5". Artinya kebakaran sudah besar.
Dan apabila 2 pompa tersebut masih belum mampu mencukupi suply air yang
di butuhkan untuk pemadaman dengan tanda tekanan air dalam pipa turun
drastis hingga mencapai 15 bar. Maka Pressure switch untuk diesel
hydrant akan memberi sinyal bahwa sudah saatnya contactor menyalakan
pompa diesel untuk membantu pompa jockey dan pompa electric.
pada saat diesel hydrant
pump telah menyala, pompa jockey dan electric akan mati dengan
sendirinya sebab pada saat ini sesuai prosedur darurat power listrik
seluruh gedung harus di padamkan karena kebakaran sudah sangat besar.
Oleh sebab itu kenapa di gunakan diesel untuk pompa pamungkas. Sebab
tanpa pasokan listrik pun pompa dapat terus bekerja me-suply air untuk
pemadaman api karena menggunakan bahan bakar sendiri.
pada saat electric pump mulai ON, personil baik itu enginering
atau security harus sudah berkoordinasi dengan dinas damkar wilayah
setempat. Jadi pada waktu electric ON, saat inilah kita dalam
'penantian' datangnya mobil damkar alias Blambir.
Dalam 'fire fighting system' terdapat banyak sekali instrument atau part juga boleh di bilang bagian atau perangkat pendukung yang meiliki tugas dan fungsi berbeda. Siamese connection adalah instrument dalam fire fighting system yang berfungsi sebagai konektor antara selang (fire hose) mobil pemadam kebakaran dengan building fire fighting system.
Jadi kalau di jabarkan , siamese connection adalah
konektor antara selang mobil pemadam kebakaran dengan sistem pemadam api
gedung bertingkat untuk mendistribusikan air dari luar area gedung.
Misalnya dari sungai, danau atau parit-parit yang menyediakan air untuk
proses pemadaman api.
Hydrant Siamese Connection |
Intinya begini, pada saat kebakaran besar terjadi pada gedung bertingkat persediaan air di ground tank gedung
akan menipis. Oleh karena itu di perlukan supply air yang berasal dari
luar gedung misalnya dari sungai, danau, hydrant kota atau tempat-tempat
lain yang menyediakan air. Air dari tempat-tempat ini akan di pompa
menggunakan mobil pemadam kebakaran dan di supply ke dalam gedung dan
selanjutnya di gunakan untuk memadamkan api melalui instrument hydrant
yang di miliki oleh suatu gedung. Proses pendistribusian air dari unit
damkar dengan sistem hydrant
gedung ini terkoneksi menggunkan siamese connection. Sistem kerjasama
ini sangat efektif. Selain mempersingkat waktu, juga memudahkan personil
damkar dalam mejalankan tugasnya fokus pada titik-titik api.
Pada instalasi siamese connection di lengkapi dengan check valve.
Gunanya untuk menahan air keluar dari konektor siamese. Sebab pada
siamese tidak di lengkapi dengan valve.
Berbeda dengan hydrant pillar yang wajib standby dengan air bertekanan. Siamese connection
pada saat standby harus dalam kondisi kosong. Banyak yang salah kaprah
tentang asumsi siamese connection dan hydrant pilar.
Beda hydrant pilar beda juga siamese connection. Namanya saja sudah beda masa' fungsinya sama. Logikanya jika siamese connection
terisi air bertekanan, pada saat personil damkar memasang selang, dan
diesel pump mobil damkar mulai beroperasi memompa air tentu sangat
berbahaya. Sebab diesel pump intern gedung juga sudah mensupply air
bertekanan tinggi.
Siamese connection juga harus di tempatkan pada titik terluar
dari halaman gedung, mudah terlihat dan mudah di jangkau. Hal-hal ini
sangat di perhatikan mengingat bahaya api jika sudah membesar. Hanya
dalam hitungan detik dari mulai menyala hingga menjadi kebakaran besar,
oleh karena itu kesigapan, kecepatan dan ketepatan personil terkait
utamanya para personil enginering terlebih personil dinas pemadam
kebakaran sangat penting.
Jika hydrant siamese connection sudah di fungsikan maka pertanda
kebakaran yang terjadi sudah sangat besar. Sebab sebelum fire hydrant d
fungsikan masih ada beberapa sistem untuk menanggulangi bahaya api, di
antaranya Sprinkler System dan APAR.
Enginering sedang melakukan servis rutin check valve siamese connection |
http://dionmloto.blogspot.co.id